Sunset di Pantai Punai

Turunnya tabir senja, menjadi penutup hari.

Lepat sang Kuliner Khas Maras Taun

Lepat merupakan menu wajib saat maras taun digelar, dan lebih enak jika dinikmati bersama Emping Beras.

Buang Jong, Tradisi Sakral Suku Sawang

Buang Jong juga disebut Muang Jong, di Belitung Timur biasanya dilaksanakan pada bulan Febuari.

Perahu diantara Bagan Layar

Keberadaan perahu dan Bagan Layar menjadi objek foto yang menarik di Pulau Buku Limau.

Bokor

Adalah simbol pertautan dan dialog budaya masyarakat melayu Nusantara yang berkunjung ke Pulau Belitong.

Kamis, 28 April 2016

Sekilas Tentang Karifan Lokal Melayu Belitong


Kesenian Gambangan, sebuah bagian dari kearifan lokal yang menjadi identitas daerah


Pengertian Kearifan lokal, terdiri dari dua kata yaitu kearifan (wisdom) atau kebijaksanaan dan lokal (local) atau setempat. Jadi kearifan lokal adalah gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan, bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.[1]

Kearifan Llokal dipenuhi dengan nilai positif yang layak untuk dibumikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Namun sayangnya kearifan lokal yang tidak selamanya mampu bertahan ditengah kehidupan masyarakat. Padahal kearifan lokal adalah sebuah sistem pengetahuan lokal, ia membedakan suatu masyarakat lokal dengan masyarakat lokal yang lainnya.

Keterkaitan antara adat istiadat dan kearifan lokal tentunya memiliki hubungan yang erat didalam adat istiadat terdapat seperangkat aturan, kebiasaan dan norma-norma yang menjadi ciri khas suatu daerah. Misalnya Melayu Belitong, dengan adat yang memiliki karakter lolalitas Kebelitongan yang mungkin memiliki persamaan dan perberbedaan dengan melayu-melayu lainnya.

Lebih lanjut menyoal kearifan lokal, sebarnya adalah soal identitas. Kearifan lokal di satu daerah dengan lainnya akan berbeda sehingga melahirkan identitas kedaerahan yang khas satu sama lainnya. Hal ini dapat kita lihat dengan adanya, bahasa, makanan, pakaian, norma hingga tata cara pengobatan tradisional. Perbedaan itu dapat dilihat dari tipe-tipe kearifan lokal yang dapat ditelusuri:
  1. Kearifan lokal dalam hal makanan: Melayu Belitong mengenal Gangan, dan di daerah Melayu lainnya seperti Riau dan Jambi mengenal Gulai Ikan. Selain itu terdapat makanan khas misalnya, Berego atau Begero, Putu Ayak, Turak dan lain sebagainya.
  2. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pengobatan: dalam hal pengobatan Melayu Belitong mengenal Jampik yang bermacam-macam misalnya, Jampik Tawar BiseJampik Ujan Panas, Jampik Antu Berasuk, Jampik Sakit Perut Senggulong (Sakit Perut seperti Keram Perut). Selain itu juga ada kesalan yang menggunakan daun Ati-ati dan Neruse (Gandarusa).
  3. Kearifan lokal dalam hubungan dengan sistem produksi: dalam melayu belitong dikenal adnya Beume Betaun dengan Padi Tegalan sebagai tanaman utama, dan biasanya juga ditanam tanaman lainnya seperti Ubi dan Ketela. Untuk pemanfaatan terdapat tradisi Nirok Nanggok, serta kebiasaan lainnya seperti Mentandik dan
  4. Kearifan lokal dalam hubungan dengan perumahan: Melayu Belitong memiliki Rumah Adat yaitu Rumah Panggong dengan arsitektur Panggung baik memanjang ke depan atau melebar ke samping.
  5. Kearifan lokal dalam hubungan dengan pakaian: Melayu Belitong memiliki pakaian adat yaitu, Baju Kancing Limak dan Teluk Belange untuk laki-laki dan Baju Kurong untuk perempuan.
  6. Kearifan lokal dalam hubungan sesama manusia dan alam: perdukunan menjadi hal penting dalam menjaga keserasian hubungan manusia di Pulau Belitong. Peran berbagai dukun yaitu, Dukun Angin, Dukun Aik, Dukun Ubat hingga Dukun Kampong, dengan peran dan fungsi masing-masing menjaga keharmanonisan hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
[1] http://ariefksmwrdn.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-kearifan-lokal.html