Senin, 22 Oktober 2012


Tentang Nama Belitong

Asal Usul nama Pulau Belitung

              Mengenai asal usul penamaan Pulau Belitung  ada cerita yang melegenda di tengah masyarakat.  Konon cerita tersebut berkaitan dengan pulau dewata, pada suatu masa dikarenakan oleh suatu sebab sebagian daratannya terpisah alias terpotong yang kemudian terapung dan hanyut terbawa oleh arus lautan.  Daratan yang terpisah ini kemudian mendapat nama Bali-Tong, yang berarti Bali Yang Terpotong. Nama ini lambat laun berubah menjadi Belitong dan dewasa ini lazim disebut Belitung.
              Cerita lainnya mengenai asal-usul nama Pulau Belitung menyebutkan bahwa nama Belitung berasal dari nama seorang raja di Jawa Timur yaitu, Belitung Uttunggade alias Rake Watakura Dyah Belitung alias Rake Sri Isyawara Keshawesat Ningga alias Rake Tatakura Dyah Belitung Syri Darmenodaya Mahasambu. Sejak masa pemerintahan kerajaan Mataram Kuno nama Belitung sudah mulai dikenal dan tertulis dalam yang bernama kitab Nagara Kertagama. Kitab tersebut ditulis oleh seorang penyair Kerajaan Majapahit, yang bernama Empu Prapanca pada tahun 1365.  Lahirnya kitab ini bertujuan untuk menghormati Raja Hayam Wuruk. 
               Meskipun asal-usul nama Belitung memiliki sumber yang cukup banyak akan tetapi sangat disayangkan tidak ada yang benar-benar menunjukkan keterkaitan. Antara cerita tentang Bali-Tong tak lebih sebuah legenda yang sangat sulit pembuktiannya secara ilmiah. Begitu pula dengan cerita yang menyatakan antara nama raja di Jawa Timur yaitu, Belitung Uttunggade dengan pulau Belitung, juga sulit untuk membuktikannya sebagai asal-usul nama pulau Belitung. 

Berita Cina tentang Pulau Belitung

              Pulau Belitung mulai dikenal oleh orang-orang Cina Mengetahui masa lalu Pulau Belitung  Dalam berita Cina Pulau Belitung dikenal dengan nama Kau-Lan, yang terdapat Hsing-ch’a Sheng Lan (Laporan umum perjalanan di Laut) ditulis oleh Fei Hsin pada tahun 1436 Masehi. 
Menurut catatan Fei Shin,  Pulau Belitung pernah disinggahi oleh Armada Tiongkok di bawah pimpinan Jendral Kau Hsing dan Shi pada tahun 1293, untuk memperbaiki kapal-kapal (Junk) mereka rusak karena badai, dan kemudian memperbaikinya. Disaat itulah mereka menyematkan nama Kaulan atau Gaulan  untuk Pulau Belitung.
               Setelah kapal berhasil diperbaiki dan konon membuat kapal-kapal yang baru,   mereka berangkat namun meninggalkan sebanyak kurang kebih 100 orang yang menderita sakit di pulau Belitung. Konon inilah menjadi awal keberadaan orang Tionghoa di Pulau Belitung.
Fei Hsin juga menceritakan kehidupan masyarakat yang mendiami Pulau Belitung kala itu. Agama yang dianut adalah Hindu. Kebiasaan mereka memliki kebiasaan menguncir rambut dan menggunakan baju pendek.
               Menurut peta dan berdasarkan kajian Arkeologi Maritim, kuat dugaan daerah yang bernama dikunjungi armada laut tiongkok adalah daerah  yang kini masuk ke dalam wilayah Kabupaten Belitung Timur. Namun sayangnya, tidak ada bukti historis yang memperkuat hal tersebut. 

1 komentar: