Masyarakat tengah Makan bedulang |
Orang Belitong itu
suka berbagi dan saling menghormati, lihat saja dari kebiasaan makan bedulang.
Bagi masyarakat Belitong, istilah
makan bedulang tentunya tidak asing lagi dipendangaran. Bahkan boleh dikatakan
mereka telah melakukan kebiasaan ini bersama-sama, baik laki-laki maupun
perempuan juga tua maupun muda.
Komposisi unik perpaduan unik dalam menu Tradisional dan Modern |
Disebut Makan bedulang bersesuaian
dengan kenyataannya, bahwa lauk pauk diletakkan di dalam dulang dan ditutup
dengan Tudong Saja dan bertahtakan Tudong Lambak. Setiap satu
paket dulang disediakan untuk 4 orang dan dilengkapi dengan nasi satu bakul (sebakak)
dan air minum, juga tidak lupa kue basah atau irisan buah-bukan sebagai
hidangan penutup.
Makan Bedulang bukan hanya soal
apa yang dimakan, akan tetapi didalamnya terkandung nilai filosofi tinggi, yang
mengajarkan hal baik kepada penikmatnya. Dalam makan bedulang memang terdapat
aturan tak tertulis, misalnya menjunjung tinggi norma sosial yang patut
dijunjung tinggi.
Saling menghormati
Jika Tukang Angkat dan Lepas
Sajian” telah dipersilakan bertugas oleh Penghulu Gawai, maka
makanan secara maraton akan dibawa dari asalnya (biasanya dari arah dapur).
Setelah dulang-dulang telah hadir di tengah-tengah “penikmatnya” maka Penghulu
Gawai akan mempersilahkan untuk menikmati hidangan bersama-sama.
Sebelum membuka dulang, nasi
diambil terlebih dahulu. Biasanya mereka akan mempersilahkan kepada yang lebih
tua untuk memulainya dan tak jarang yang lebih tua meminta kepada kepada yang
lebih muda untuk mengawalinya.
Uniknya, dalam kebiasaan ini terdapat
pemandangan luar biasa. Mereka dari berbagai usia, berbeda etnis dan keyakinan,
duduk menikmati isi dulang yang sama dengan menaati aturan makan bedulang yang
tak tertulis. Makan bedulang menjadi simbol pemersatu dari keragaman budaya.
Suasana Makan Bedulang |
Indahnya Berbagi
Saat makan bedulang digelar,
berbagai hidangan mulai dari bernuansa Sea Food seperti Gangan, dan menu
ala “kampong” seperti Gangan Darat yang ditemani Sambal Serai dan Lalapan
Jantong Pisang kian menggugah selera. Nah, lewat makan bedulang, kita akan
diajarkan supaya makanan yang tersedia, dapat dinikmati bersama-sama.
Jika dulang telah habis dan
dulang didekatnya masih berisi, maka ada pepatah yang biasa disampaikan Kalokpun
ari ujan api nak ngelarat ndak ape, artinya Kalaupun hari hujan api mau
menyebar tidak apa. Maksudnya, api
diibaratkan seseorang yang masih ingin menikmati hidangan, maka jika ia masih
kurang maka boleh mengambil isi dulang yang ada disebelahnya.
Nah, dua poin penting dari makan
bedulang mengajarkan hal yang sangat penting, dalam menata kehidupan sosial
yang berbhineka ini. Makan bedulang terbuka bagi siapapun, tetapi perlu menjaga
nilai-nilainya.