![]() |
Kesenian Gambangan, sebuah bagian dari kearifan lokal yang menjadi identitas daerah |
Pengertian Kearifan lokal, terdiri dari dua kata yaitu kearifan
(wisdom) atau kebijaksanaan dan lokal (local) atau setempat. Jadi
kearifan lokal adalah gagasan setempat yang bersifat bijaksana, penuh kearifan,
bernilai baik, yang tertanam dan diikuti oleh anggota masyarakatnya.[1]
Kearifan Llokal dipenuhi dengan nilai positif yang layak untuk
dibumikan dalam kehidupan sosial kemasyarakatan. Namun sayangnya kearifan lokal
yang tidak selamanya mampu bertahan ditengah kehidupan masyarakat. Padahal
kearifan lokal adalah sebuah sistem pengetahuan lokal, ia membedakan suatu
masyarakat lokal dengan masyarakat lokal yang lainnya.
Keterkaitan antara adat istiadat dan kearifan lokal tentunya
memiliki hubungan yang erat didalam adat istiadat terdapat seperangkat aturan,
kebiasaan dan norma-norma yang menjadi ciri khas suatu daerah. Misalnya Melayu
Belitong, dengan adat yang memiliki karakter lolalitas Kebelitongan yang
mungkin memiliki persamaan dan perberbedaan dengan melayu-melayu lainnya.
Lebih lanjut menyoal kearifan lokal, sebarnya adalah soal
identitas. Kearifan lokal di satu daerah dengan lainnya akan berbeda sehingga
melahirkan identitas kedaerahan yang khas satu sama lainnya. Hal ini dapat kita
lihat dengan adanya, bahasa, makanan, pakaian, norma hingga tata cara
pengobatan tradisional. Perbedaan itu dapat dilihat dari tipe-tipe kearifan
lokal yang dapat ditelusuri:
- Kearifan lokal
dalam hal makanan: Melayu Belitong mengenal Gangan, dan
di daerah Melayu lainnya seperti Riau dan Jambi mengenal Gulai
Ikan. Selain itu terdapat makanan khas misalnya, Berego atau Begero,
Putu Ayak, Turak dan lain sebagainya.
- Kearifan lokal
dalam hubungan dengan pengobatan: dalam hal pengobatan Melayu Belitong
mengenal Jampik yang bermacam-macam misalnya, Jampik
Tawar Bise, Jampik Ujan Panas, Jampik Antu Berasuk, Jampik
Sakit Perut Senggulong (Sakit Perut seperti Keram Perut). Selain
itu juga ada kesalan yang menggunakan daun Ati-ati dan Neruse (Gandarusa).
- Kearifan lokal
dalam hubungan dengan sistem produksi: dalam melayu belitong dikenal
adnya Beume Betaun dengan Padi Tegalan sebagai
tanaman utama, dan biasanya juga ditanam tanaman lainnya seperti Ubi dan
Ketela. Untuk pemanfaatan terdapat tradisi Nirok Nanggok, serta
kebiasaan lainnya seperti Mentandik dan
- Kearifan lokal
dalam hubungan dengan perumahan: Melayu Belitong memiliki Rumah Adat yaitu
Rumah Panggong dengan arsitektur Panggung baik memanjang ke depan atau
melebar ke samping.
- Kearifan lokal
dalam hubungan dengan pakaian: Melayu Belitong memiliki pakaian adat
yaitu, Baju Kancing Limak dan Teluk Belange untuk
laki-laki dan Baju Kurong untuk perempuan.
- Kearifan lokal
dalam hubungan sesama manusia dan alam: perdukunan menjadi hal penting
dalam menjaga keserasian hubungan manusia di Pulau Belitong. Peran
berbagai dukun yaitu, Dukun Angin, Dukun Aik, Dukun Ubat hingga Dukun
Kampong, dengan peran dan fungsi masing-masing menjaga
keharmanonisan hubungan manusia dengan manusia dan manusia dengan alam.
[1] http://ariefksmwrdn.blogspot.co.id/2014/06/pengertian-kearifan-lokal.html